July 2018 - Info Kesehatan Terbaik

Friday, July 27, 2018

Informasi Kesehatan Penyakit Hernia

6:02:00 PM 0
Informasi Kesehatan Penyakit Hernia

Informasi Kesehatan Penyakit Hernia

Informasi Kesehatan Penyakit Hernia

Pengertian Penyakit Hernia

Penyakit hernia lunak, inguinal hernia atau penyakit selangkangan terjadi, dan lapisan rongga perut bagian bawah (omentum) atau organ usus yang menonjol memasuki otot perut yang lemah. Benjolan yang disebabkan oleh hernia ini dapat menyebabkan rasa sakit, terutama ketika pasien batuk, membungkuk atau membawa beban berat. Hernia juga sering disebut sebagai penyakit jatuh atau hernia atau tedun. Hernia Inguinal tidak selalu berbahaya. Hernia jenis ini biasanya tidak sembuh atau sembuh sendiri, dan bahkan dapat menyebabkan komplikasi yang dapat mengancam jiwa. Oleh karena itu, dokter dapat merekomendasikan operasi untuk memperbaiki hernia inguinalis (limfadenitis inguinal), karena hernia akan meningkatkan hernia hari. Salah satu metode mengobati hernia inguinalis adalah melakukan operasi.

Penyebab Penyakit Hernia

Hernia biasanya terjadi karena faktor-faktor berikut, termasuk:
  • Genetik (genetik)
  • Kelemahan otot dan jaringan
  • Ada cacat bawaan, atau karena peningkatan tekanan intragastrik
  • Kehamilan
  • Ada kelemahan pada dinding perut
  • Tegangan berlebihan saat buang air kecil
  • Mengangkut barang-barang berat
  • Cair di perut
  • Kegemukan
  • Batuk atau bersin terlalu keras


Gejala Penyakit Hernia

Penyakit hernia ini mengindikasikan sesuatu yang mungkin terjadi dalam situasi berikut:
  • Nyeri perut bagian bawah
  • Blok usus di bagian bawah
  • Jika beratnya terlalu berat, rasa sakitnya akan sangat besar
  • Luka bakar dan nyeri di sekitar massa
  • Ketidaknyamanan inguinal saat membungkuk atau mengangkat
  • Merasa berat atau tertarik pada selangkangan


Anjuran Makanan Penyakit Hernia

Disarankan bahwa pasien dengan hernia makan makanan dan minuman sehat, termasuk:
  • Minum susu setiap pagi
  • Air minum biasa
  • Makan hingga dua cangkir teh hijau sehari (minum 2 kali)
  • Makan makanan yang terbuat dari gandum
  • Makan sayuran hijau yang dimasak dengan benar
  • Makan buah seperti jus, dll.


Pantangan Makanan Penyakit Hernia

Bagi penderita hernia sangatlah berbahaya jika mengkonsumsi makanan-makanan yang tidak disarankan oleh dokter, diantanya ialah :
  • Merokok 
  • Makanan yang mengandung alcohol
  • Makanan yang mengandung kafein (kopi, minuman bersoda, coklat, dan es krim)
  • Makanan yang pedas, termasuk cabai atau lada bubuk



Lihat Juga :
Info Seputar Penyakit Liver

Keyword : penyebab penyakit hernia, ciri ciri penyakit hernia, penyakit hernia pada wanita, gambar penyakit hernia, penyakit hernia pada bayi, gambar penyakit hernia pada laki laki, penyebab penyakit hernia abdominalis, patofisiologi penyakit hernia

Tuesday, July 24, 2018

13 Mengobati Makanan Ejakulasi Dini

11:36:00 PM 0
13 Mengobati Makanan Ejakulasi Dini

13 Mengobati Makanan Ejakulasi Dini

13 Mengobati Makanan Ejakulasi Dini

Diharapkan bahwa selama kehamilan, ejakulasi dini atau pria tidak dapat mempertahankan orgasme. Apalagi jika ini sering terjadi dan akhirnya mengganggu kehidupan seks Anda. Penelitian telah menunjukkan bahwa ejakulasi dini juga berkaitan dengan usia. Tapi jangan khawatir, karena beberapa makanan super dianggap sebagai solusi alami yang dapat meningkatkan kadar testosteron pria.

Penasaran? Ini adalah pencarian makanan yang dapat membangunkan hormon cinta Anda, seperti dikutip oleh Boldsky, Sabtu (16 Agustus 2014) di bawah ini:

1. Asparagus
Asparagus dikaitkan dengan beberapa manfaat kesehatan pria, seperti meningkatkan hasrat seksual pria. Kadar mineral dan vitamin E yang tinggi dalam sayuran ini juga dapat meningkatkan fungsi hormonal pria.

2. Telur
Protein tinggi dalam telur merupakan faktor kunci dalam meningkatkan hasrat seksual. Makan sekitar 2 butir telur akan menjadi keajaiban bercinta bagi pria. Telur juga merupakan salah satu makanan paling efektif untuk mengobati ejakulasi dini pria.

3. Cokelat hitam
Cokelat hitam dianggap sebagai makanan lain yang dapat mengobati ejakulasi dini. Cokelat hitam mengandung L-arginine Hcl, asam amino yang memainkan peran penting dalam mengatur sekresi hormon dalam tubuh.

4. Wortel
Wortel disertai dengan vitamin dan semua mineral yang diperlukan. Vitamin dalam wortel membantu menguatkan otot-otot penis dan mengatur aliran darah ke organ seks pria.

5. Oat
Oatmeal mengandung serotonin, zat kimia penting yang membantu mengurangi kecemasan dan stres. Ejakulasi dini sering terjadi karena peningkatan tingkat kecemasan dan stres. Selain itu, oat kaya protein dan karena itu membantu meningkatkan testosteron.

6. Alpukat
Buah yang sering dijus kaya vitamin, termasuk C, K, dan B. Vitamin K membantu mengatur aliran darah ke organ vital tubuh. Selain itu, alpukat mengandung protein dan serat untuk meningkatkan daya tahan saat berhubungan seks.

7. Blueberry
Di antara banyak makanan yang mencegah ejakulasi dini, blueberry sangat efektif dalam menghilangkan radikal bebas dari tubuh dan meningkatkan jumlah sperma pada pria.

8. Pisang
Pisang mengandung enzim yang disebut bromelain yang meningkatkan hasrat seksual pria. Buah ini juga diduga meningkatkan jumlah sperma pada pria.

Lihat Juga : Cara Mengatasi Azoospermia Berhasil Hamil Alami

9. Kenari
Jenis-jenis kacang ini kaya akan protein dan mineral penting yang mencegah impotensi, disfungsi ereksi dan ejakulasi dini.

10. Grain
Biji-bijian mengandung tiamin dan niacin. Niasin dikaitkan dengan ereksi yang lebih lama dan lebih kuat dan dapat membantu Anda lebih lama berada di tempat tidur.

11. Seledri
Tanaman hijau biasa yang dicampur dalam sup ini kaya akan androstenone dan adecanol untuk mengobati ejakulasi dini.

12. Bawang
Bawang putih dan bawang putih mengandung allcin, bahan penting yang meningkatkan hasrat seksual pria.

13. Almond
Almond kaya akan seng dan protein. Seng dalam makanan ini juga merupakan solusi bagi pasien dengan ejakulasi dini.

Lihat Juga :
Info Seputar Penyakit Kencing Darah (Hematuria)

Keyword :
makanan penyebab ejakulasi dini, minuman pencegah ejakulasi dini, buah-buahan untuk obat ejakulasi dini, makanan yang menyebabkan ejakulasi dini, ramuan tradisional menyembuhkan ejakulasi dini, makanan yang harus dihindari bagi penderita ejakulasi dini, mengobati ejakulasi dini dalam islam, cara mengobati ejakulasi dini dengan bawang putih

Sunday, July 22, 2018

Info Seputar Penyakit Lepra atau Kusta

5:43:00 PM 0
Info Seputar Penyakit Lepra atau Kusta
Info Seputar Penyakit Lepra atau Kusta

Pengertian Penyakit Lepra atau Kusta

Kata lepra berasal dari bahasa Sansekerta, yang berarti berbagai gejala kulit pada umumnya koleksi kushtha yakitu. Kusta atau lepra bisa disebut "Morbus Hansen", seperti namanya orang yang menemukan bakteri kusta, bahwa ia menemukan Dr. Gerhard Armauwer Hansen pada tahun 1874, dan akhirnya penyakit ini juga dikenal sebagai Morbus Hansen.

Kusta adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri yang disebut infeksi kronis, juga dikenal sebagai "M. leprae". Penyakit kusta, lepra atau Hansen adalah granulomatosis. Wilayah perineural dan selaput lendir saluran pernapasan; lihat juga kulit lesi dan tanda-tanda diamati wilayah atau dari luar. Jika dibiarkan tidak diobati, kusta dapat benar-benar membaik dan dapat menyebabkan kerusakan pada kulit, anggota badan, saraf dan mata.

Kusta sering terjadi menyerang saraf tepi, di daerah kulit manusia dan organ terjadi dalam jangka panjang, meninggalkan banyak tubuh pasien tidak dapat berfungsi, karena biasanya normal, sesuai penyakit kronis. Meski menular, tingkat penularannya tidak terlalu tinggi dan bisa digolongkan rendah. Namun, masa inkubasi sangat panjang, mungkin beberapa tahun, dan tampaknya bahwa kebanyakan pasien mengalami infeksi di masa kecil atau masa kanak-kanak.

Tanda dan Gejala Penyakit Lepra atau Kusta

Menurut tingkat atau jenis kusta atau Morbus Hansen, tanda-tanda lepra, lewat atau Morbus Hansen bervariasi, termasuk:
  • Ada bintik-bintik yang cukup tipis, seperti bintik-bintik di tubuh atau pada tubuh apa pun.
  • Bintik putih menandai awal hanya sedikit, tetapi semakin lama itu akan mengembang, semakin semakain.
  • Kehadiran pembesaran saraf, terutama saraf ulnaris, arteri serebral tengah dan saraf frenikus.
  • Kelenjar keringat tidak tampak normal dan bermasalah, sehingga kulit bisa tipis dan berkilau.
  • Kehadiran nodul merah (leproma dan / atau nodul) menyebar ke lapisan kulit.
  • Alisnya akan rontok.
  • Wajah menjadi kasar dan pucat atau gugup, dan gejala ini juga dikenal sebagai fase leomina atau wajah singa.
  • Merasa dingin, suhunya dingin, dan gemetar.
  • Noreksia terjadi.
  • Ada tanda-tanda mual, kadang disertai muntah.
  • Sakit kepala telah terjadi.
  • Terkadang disertai iritasi, disertai dengan orkitis dan pleuritis.
  • Terkadang disertai tanda-tanda penyakit ginjal, nefritis dan hepatosplenomegali.
  • Ada juga tanda atau gejala neuritis, dan kemudian pasien terkena kusta.

Penyebab Penyakit Lepra atau Kusta

Lepra atau kusta dikenal sebagai kuman "mikrobakterium", yang merupakan mikrobakterium dari bakteri adalah kuman "aerobik", tidak membentuk spora, spora berbentuk batang, tidak mudah diwarnai, tetapi jika dicelup itu bisa Bakteri ini disebut sebagai Bacillus "tahan asam" dengan menyebabkan perubahan warna untuk bertahan hidup oleh zat asam atau alkohol.

Mekanisme pengobatan yang tepat untuk kusta tidak jelas. Beberapa asumsi telah dibuat, seperti kontak dekat dan transmisi udara. Selain itu, juga diduga bahwa faktor genetik juga berperan, dan penelitian juga telah mengikuti pengamatan kusta spesifik kelompok pada keluarga tertentu. Demikian pula, tidak pernah tahu mengapa ini terjadi, yang berbeda untuk setiap jenis kusta untuk setiap pasien.

Masa inkubasi ini telah dikonfirmasi pada kusta, lepra atau Morbus Hansen dan tidak dapat dipublikasikan dan disajikan. Beberapa peneliti mencoba mengukur masa inkubasi. Masa inkubasi penyakit dikatakan terjadi minimal selama beberapa minggu, menurut kasus kusta pada bayi kecil. Periode inkubasi terpanjang yang dilaporkan adalah 30 tahun, dan dilaporkan bahwa siapa pun yang terpapar ke daerah epidemi dan kemudian pindah ke daerah non-epidemi untuk meminta nasihat tentang veteran. Secara umum, telah disepakati bahwa periode inkubasi rata-rata lepra, kusta atau Hansen Crohn adalah 3 hingga 5 tahun.

Info Seputar Penyakit Lepra atau Kusta

Segeralah Untuk Melakukan Pengobatan Penykit Lepra

Lihat Juga :
Info Seputar Penyakit Jantung Bengkak

Keyword :
bahaya penyakit lepra, pengobatan penyakit lepra, penyakit kusta menular atau tidak, cara penularan lepra, gambar penyakit kusta, pencegahan penyakit kusta, kusta kering, lepra pdf, penyakit kusta menular atau tidak, obat penyakit kusta, penularan penyakit kusta, gambar penyakit kusta, pencegahan penyakit kusta, penyakit kusta basah, penyakit kusta kering.penyakit kusta tts, 

Friday, July 20, 2018

Info Seputar Penyakit Liver

6:26:00 PM 0
Info Seputar Penyakit Liver
Info Seputar Penyakit Liver

Pegertian Penyakit Liver

Hati adalah kelenjar di organ manusia yang terletak di perut bagian atas kanan. Biasanya penyakit Liver ini menyerang hati. Sebagian besar penyakit hati disebabkan oleh senyawa berbahaya yang terinfeksi oleh bahan kimia dan virus, dan kemudian menyebabkan peradangan hati.

Gejala Penyakit Liver

Gejala penyakit hati dapat dibagi menjadi beberapa tahap, termasuk:
  • Film menjadi kuning. Ini karena akumulasi empedu dalam darah.
  • Mudah stres atau bahkan depresi.
  • Nyeri sisi kanan perut
  • Rasakan rasa sakit yang berlebihan di sisi kanan perut.
  • Air kencingnya sangat gelap, seperti teh
  • Warna urin berubah menjadi coklat gelap.
  • Mual, muntah, dan diare
  • Vena semakin besar dan semakin besar.
  • Mudah merasa lelah dan kehilangan kegembiraan.
  • Warna kulit dan bola mata berwarna kuning atau bahkan kuning
  • Penurunan berat badan yang signifikan.
  • Menurunkan kadar gula darah.
  • Mudah lelah dan mengantuk
  • Punya masalah atau frustrasi
  • Kehilangan nafsu makan dan hilangnya nafsu makan.
  • Nafsu makan menghilang
  • Kadang-kadang persendian akan terasa sakit

Bahaya Penyakit Liver

1.Sering merasa sakit
Jika Anda seorang pekerja, tidak masalah, Anda merasa sering sakit dan Anda harus merasa tidak nyaman karena Anda mungkin terganggu. Bumbu mual terjadi pada penyakit hati karena sekarang dan kondisinya mirip dengan flu, mulas, dan bahkan tifus. Jika kondisi ini tidak sembuh atau membaik, jangan meremehkan penyakit hati dengan terus membiarkannya, jadi segera cari pertolongan medis sebelum kondisi menjadi lebih parah dan fatal.

2.Dapat menyebabkan gangguan pencernaan
Penyakit hati dapat menyebabkan mual, biasanya disertai dengan muntah, dan bahkan diare bisa dirasakan. Pada tahap ini, sifatnya jelas bahwa organ pencernaan mengganggu pasien, dan pasien dapat mengalami sakit perut ketika pencernaan pasien tidak berfungsi seperti biasanya.

3. Kehilangan berat badan yang parah
Penyakit hati tidak boleh dianggap normal dan diremehkan, karena jika Anda tidak terburu-buru untuk mendapatkan perawatan khusus dari dokter Anda, itu dapat menyebabkan penurunan berat badan yang tajam. Hilangnya nafsu makan saat makan pasien bisa mengakibatkan penurunan berat badan yang parah di tubuh. Jika Anda tidak segera menghadapi gejala kehilangan nafsu makan, itu pasti akan berdampak negatif pada tubuh pasien, seperti penurunan berat badan pasien.

4. Berubah warna wajah
Karena peradangan pada organ-organ nyeri jantung dan penghancuran bagian dari fungsi, tubuh Anda akan mengkonsumsi warna kotoran dan dapat diubah seperti biasa. Warna yang disebabkan oleh materi kuning yang tidak bisa dihindari oleh tubuh lebih cerah. Itu juga bisa mempengaruhi urin menjadi sangat keruh.

5. Sering mimisan
Risiko penyakit hati dapat dengan mudah menyebabkan mimisan, terutama ketika melakukan aktivitas termasuk makanan padat. Mimisan adalah kondisi yang dapat mempengaruhi siapa pun, tetapi ini tidak terlalu mengkhawatirkan dan biasanya diremehkan. Mimisan bukan hanya kelelahan, tetapi juga menunjukkan masalah dengan organ tubuh kita, termasuk hati.

6. Tubuh kuning
Bahaya penyakit hati adalah kemampuan mengubah warna kulit menjadi kuning, yang karena hati atau hepatitis mengapa itu juga disebut rasa sakit dari nama dengab Bama jaundice. Hal-hal seperti itu dapat terjadi pada anak-anak dan orang dewasa. Pada tahap ini, bagian dari hati tidak lagi disebut peradangan saja, tetapi pembengkakan juga bisa terjadi.

7. Cepat lelah
Ketika penyakit hati menyerang, tubuh mungkin menjadi tidak dapat bekerja bersama karena tubuh kita akan secara otomatis menjadi sangat lelah. Ketika orang yang normal merasa lelah karena terlalu sering beraktivitas, mungkin ada kelelahan ekstrim pada orang yang mungkin mengalami gejala hati umum pada orang dewasa. Bahaya dari kondisi ini adalah bahwa risiko dapat menyebabkan kematian, karena mereka tidak akan mendapatkan bantuan segera sebelum perawatan yang benar.

8. Titik biru
Tidak hanya tubuh berubah menjadi kuning, jelas bahwa bintik biru dapat muncul, yang mungkin termasuk dalam gejala penyakit ini atau hepatitis. Inilah sebabnya mengapa plak biru di tubuh adalah karena kurangnya asupan protein tinggi. Ketika penyakit hati terjadi, nafsu makan kita secara otomatis berkurang dan dapat menyebabkan penurunan berat badan yang parah, tetapi juga dapat menyebabkan kekurangan nutrisi seperti protein.

Kondisi seperti ini bisa lebih baik disebut bekas luka, tetapi tidak menggores atau merusak karena benturan atau dampak benda. Kerusakan protein murni dan memar biru dapat terjadi akibat asupan protein pada pasien dengan penyakit hati.

9. Dehidrasi
Kekurangan cairan dalam tubuh tidak boleh diabaikan, karena jika tubuh tidak memiliki cukup cairan, maka tubuh kita akan terasa lemas dan kering. Biasanya hati pasien sering merasa haus, dan bagi mereka yang mungkin jarang, bahkan terlalu malas untuk minum banyak air, Anda mungkin berisiko mengalami dehidrasi. Oleh karena itu, tidak ada yang salah dengan hal itu. Jika Anda mengikuti aturan hidup sehat, Anda dapat menjaga kesehatan Anda dengan minum setidaknya 8 gelas air sehari dan dalam kelembapan tubuh.

10. Bau busuk
Jika Anda bisa menggunakan obat kumur yang biasa digunakan untuk mengatasi bau mulut, sebenarnya tidak berbahaya. Tetapi bahkan jika ada obat khusus yang berbau di mulut, bau di mulut tidak akan hilang, Anda masih perlu melakukan p

Lihat Juga :
Pengertian, Penyebab, Gejala dan Bahaya Penyakit Kejang (Epilepsi)

Keyword :
pencegahan penyakit liver, pengertian penyakit liver, cara mengobati penyakit liver, penyakit liver menular, bahaya penyakit liver, ciri-ciri penyakit liver dan pengobatannya, pantangan makanan untuk penyakit liver, penyakit liver kronis dengan perut membesar

Wednesday, July 18, 2018

Info Seputar Penyakit Kencing Darah (Hematuria)

5:57:00 PM 0
Info Seputar Penyakit Kencing Darah (Hematuria)

Info Seputar Penyakit Kencing Darah (Hematuria)

Info Seputar Penyakit Kencing Darah (Hematuria)

Pengertian Kencing Darah atau Hematuria

Kencing berdarah atau Hematuria adalah suatu kondisi di mana ada sel-sel darah merah dalam urin, sel darah merah adalah 2-5 sel darah merah di alam liar dan tampak hebat, mereka juga dapat dideteksi dengan memeriksa mereka di kertas tes. Kehadiran darah dalam urin tidak terlihat oleh mata telanjang. Jika mata tidak secara langsung melihat sejumlah kecil darah dalam urin dan hanya dapat dideteksi oleh mikroskop, kondisi ini dapat disebut mikroskopis pada hematuria. Kondisi mikroskopis hematuria biasanya hanya diketahui ketika pasien memiliki tes urin karena alasan lain atau bagian dari pemeriksaan fisik. Namun, jika ada banyak darah dalam urin, itu juga bisa menghasilkan merah, merah muda, atau coklat seperti teh atau cola, yang bisa disebut gross hematuria.

Penyebab Kencing Darah atau Hematuria

  • Infeksi saluran kemih dan bakteri dapat masuk ke dalam tubuh melalui saluran kemih dan berkembang biak, dan mungkin juga di kandung kemih / seni.
  • Ginjal yang juga terinfeksi oleh bakteri yang masuk ke ginjal juga berasal dari darah dan juga bisa bergerak di urin.
  • Batu ginjal terbentuk karena adanya kristal protein dalam urin, yang juga dapat menempel ke dinding ginjal atau kandung kemih.
  • Pembesaran prostat pada pria dapat terjadi baik dengan usia dan kemudian menghambat saluran kandung kemih dan dengan demikian menghambat aliran kemih.
  • Penyakit ginjal karena infeksi virus dan penyakit pembuluh darah di dalam darah serta masalah dengan sistem kekebalan tubuh dan imunoglobulin.
  • Kanker prostat dan kandung kemih dan ginjal juga bisa menjadi penyebab darah dalam urin.
  • Kerusakan ginjal karena kecelakaan.

Tanda dan Gejala Kencing Darah atau Hematuria

  • Kencing berdarah juga kemungkinan disebabkan oleh penyakit radang ginjal dan lainnya.
  • Kencing berdarah kami atau seni tiba-tiba berdarah, disertai dengan nyeri punggung, yang mungkin disebabkan oleh batu ginjal.
  • Kencing berdarah disertai dengan pelepasan sejumlah besar darah, tetapi kadang-kadang, kemungkinan besar karena adanya kanker ginjal.
  • Kencing berdarah, terutama ketika banyak pasien menggerakkan tubuh kita, tetapi kita mengalami kesulitan buang air kecil. Mungkin karena peradangan / cedera saluran kemih.
  • Kencing berwarna merah gelap dengan demam tinggi dan nyeri pada anggota badan. Orang-orang mungkin juga memiliki penyakit menular, seperti: Lion King atau King of Syphilis dan gonorrhea.

Anjuran Kencing Darah atau Hematuria

  • Perbanyak minum air
  • Olahraga teratur
  • Hindari ketegangan dan stres otak dan kemudian lakukan perawatan hijamah atau yang sering disebut terapi debgab pembam
  • Jangan buang air kecil
  • Batasi konsumsi jerohan, makanan pedas, bayam, juga emping, dan makanan berlemak
  • Konsumsi masyarakat di sektor air minum sangat dianjurkan untuk menjadi sehat dan berkualitas buruk.

Pantangan Kencing Darah atau Hematuria

  • Makanan atau minuman beralkohol
  • Hindari makan terasi udang
  • Makanan mengandung bahan kimia
  • Hindari makan makanan pedas
  • Hindari makanan yang mengandung lemak
  • Hindari juga makanan panggang seperti ayam panggang dan negara

Lihat Juga :

Keyword : obat kencing darah, obat kencing darah di apotik, obat kencing darah pada pria, kencing darah pada anak laki-laki, obat kencing keluar darah, kencing keluar darah encer, obat kencing darah di apotik umum, kencing keluar darah pada pria

Info Seputar Penyakit Jantung Bengkak

5:38:00 PM 0
Info Seputar Penyakit Jantung Bengkak

Info Seputar Penyakit Jantung Bengkak

Info Seputar Penyakit Jantung Bengkak

Pengertian Penyakit Jantung Bengkak

Jantung adalah organ dengan fungsi yang sangat penting. Mengapa tidak, dalam periode kehidupan manusia ini, jantung dapat memompa 1,5 juta galon darah. Ini juga merupakan pekerjaan yang sangat berat untuk organ yang tidak lebih besar dari beberapa.

Jadi tugas berat ini, jika kita tidak menjaga jantung kita sehat, hati akan mudah terserang penyakit. Salah satunya berasal dari penyakit jantung dan merupakan pembengkakan atau nama jantung yang disebut kardiomegali.

Jantung yang bengkak atau ilmu kedokteran adalah bahwa pembesaran jantung adalah gangguan anatomis anatomis di jantung di mana jantung biasanya lebih besar dari biasanya. Ada 4 bilik di jantung, termasuk ventrikel bawah (ventrikel kanan, ventrikel kiri) dan ventrikel atas (atrium kanan, atrium kiri). Atau dalam tingkat dasar definisi, jantung mengalami pembengkakan dan biasanya bisa melebihi ukuran normal, jadi kita tahu apakah jantung mengalami bengkak atau pembengkakan jantung dilakukan dengan pemeriksaan rongsen.

Jantung mungkin mengalami pembengkakan atau pembengkakan jantung, yang disebabkan oleh perubahan di atmosfer jantung karena beban jantung yang tinggi saat memompa darah. Karena beban juga melebihi kekuatan jantung, otot-otot di jantung dan jantung menjadi lebih besar dan lebih mengembang.

Lihat Juga : Cara Mengobati Aritmia Jantung Hingga Sembuh

Penyebab Penyakit Jantung Bengkak

Penyebab pembengkakan jantung membengkak sebagai berikut:
  • Tekanan darah tinggi atau tekanan darah di penyebab pembesaran jantung, karena tekanan darah tinggi secara signifikan dapat mempengaruhi kinerja jantung ketika memompa darah, bila tekanan darah terlalu tinggi tidak dapat dikendalikan saat memompa darah, bekerja ekstra hati, dan konsekuensi dari Masalah dalam tekanan darah tinggi adalah salah satunya yang menyebabkan pembengkakan jantung.
  • Penyebab kematian penyakit jantung, penyakit jantung mulai membengkak mengarah ke penyakit jantung koroner karena pembuluh darah tersumbat di jantung salah satu penyakit, pembekuan darah yang dapat mengganggu sirkulasi darah dan pipa air tersumbat ibaratkan, Lancer tidak akan siklus, hasilnya adalah hati Alat pompa darah yang kotor akan mengalami perubahan tekanan darah, yang dapat mengakibatkan pembengkakan yang lebih besar pada jantung atau penyakit jantung berkibat.
  • Penyakit jantung valvular mungkin adalah penyebab kembung jantung Anda, yang disebabkan oleh katup jantung abnormal yang dapat menyebabkan darah ditarik.Efek jantung Anda dapat menyebabkan jantung membengkak ketika jantung Anda menjadi tidak stabil.
  • Umur, faktor usia dapat mempengaruhi terjadinya penyakit jantung bengkak, itu adalah di bagian bawah, karena tahap / usia, ketika orang semakin tua, dan mengurangi organ tubuh dan fungsi di mana kinerja adalah dari orgab sebuah Kinerja dan fungsi jantung yang memudar mungkin disebabkan oleh penurunan kinerja dan fungsi jantung, yang dapat menyebabkan jantung membengkak. Usia bisa menjadi risiko 50 tahun jantung dan pembengkakan sekiatar, dan usia organ dan fungsi tubuh mulai menurun.
  • Kardiomiopati atau gagal jantung adalah penyakit yang terkait dengan miokardium atau miokardium. Kardiomiopati ini dapat disebabkan oleh detak jantung yang melemah atau karena ketidakteraturan atau bahkan irama detak jantung yang tidak stabil. Masalah ini juga dapat mempengaruhi jantung dan pembengkakan, dan dapat masuk dalam kasus yang lebih parah dan dapat menyebabkan gagal jantung atau gagal jantung pada pasien jantung.
  • Penyakit tiroid yang dapat menjadi masalah di jantung, baik hipotiroidisme atau disfungsi tiroid, baik hipertiroidisme atau hipertiroidisme sadar atau tidak disadarai dapat menyebabkan masalah jantung Anda, termasuk membengkak jantung .
  • Alasannya mungkin kurangnya pembengkakan jantung dari sel-sel darah merah atau ketika Anda sehat dan mampu membawa oksigen, tapi tidak ada cukup anemia jaringan yang cocok karena ditopang cukup lama dan juga dapat menyebabkan denyut jantung lebih cepat atau tidak teratur. Ini juga terjadi karena jantung harus memompa lebih banyak darah untuk menutupi kekurangan oksigen, yang dapat menyebabkan jantung menjadi bengkak untuk waktu yang lama.
  • Diabetes atau gula darah tinggi dapat menyebabkan komplikasi masalah jantung dan juga mempengaruhi kerja jantung Anda, karena salah satu masalah jantung penyakit jantung adalah bahwa Anda mungkin mengalami pembengkakan dan diabetes.
  • Obesitas atau kelebihan berat badan, obesitas adalah kondisi fisik diamana tidak ideal, dan proporsinya lebih dari berat badan, obesitas sangat mempengaruhi kerja dan fungsi dari semua organ tubuh, salah satunya adalah pekerjaan dan fungsi jantung, masalahnya mungkin menjadi penyebab pengalaman pembengkakan jantung .

Anjuran Makanan Penyakit Jantung Bengkak

  • Bawang
  • Biji-bijian utuh
  • Buah Anggur
  • Buah Apel
  • Buah Beri
  • Buah Jeruk
  • Coklat Hitam
  • Kacang-kacangan
  • Kubis
  • Madu
  • Teh Hijau

Pantangan Makanan Penyakit Jantung Bengkak

  • Hindari berbagai makanan kolesterol tinggi. The American Heart Association (AHA) merekomendasikan bahwa orang dewasa tidak mengkonsumsi lebih dari 300 mg / hari makanan yang mengandung kolesterol. Salah satu makanan kolesterol tinggi adalah bebek, makanan laut, kuning telur, susu tinggi lemak, daging kambing, jeroan dan produk olahan lainnya. Misalnya, mengandung 1,234 mg lemak dan kolesterol dalam 100 gram kuning telur. Anda dapat makan kuning telur saat sarapan, tetapi cobalah untuk tidak makan banyak kolesterol di sore hari hingga larut malam.
  • Hindari semua jenis makanan yang mengandung sejumlah besar semanggi, banyak yang berasal dari tanaman dan juga termasuk dalam larutan lemak. Makanan yang mengandung gula alkohol biasanya memiliki berbagai makanan seperti buah nangka, durian, bir, tape, nanas, duku dan anggur.
  • Hindari juga makanan yang mengandung banyak kelapa, mentega, santan, minyak goreng, dll., Karena ini juga termasuk makanan yang mengandung kolesterol tinggi dan lemak jenuh tinggi. Berisi 30 mg kolesterol per 1 sdm dan mentega. Ini juga termasuk makan es krim, makanan cepat saji, kulit ayam, keju dan cokelat.

Lihat Juga :

Keyword :
ciri jantung bengkak, tanda2 jantung bengkak, jantung bengkak bisa sembuh, makanan untuk penderita jantung bengkak, apakah jantung bengkak bisa menyebabkan kematian, resiko jantung bengkak, tanaman obat jantung bengkak, gejala jantung bengkak parah, tanaman obat jantung bengkak, obat jantung bengkak terampuh, obat jantung bengkak generik, obat jantung bengkak di apotik, nama obat jantung bengkak, buah untuk jantung bengkak, ramuan tradisional untuk jantung bengkak, jantung bengkak apa bisa sembuh

Tuesday, July 17, 2018

Pengertian, Penyebab, Gejala dan Bahaya Penyakit Kejang (Epilepsi)

5:57:00 PM 0
Pengertian, Penyebab, Gejala dan Bahaya Penyakit Kejang (Epilepsi)

Pengertian, Penyebab, Gejala dan Bahaya Penyakit Kejang (Epilepsi)

Pengertian, Penyebab, Gejal dan Bahaya Penyakit Kejang (Epilepsi)

Pengertian Penyakit Kejang-Kejang (Epilepsi)

Epilepsi adalah istilah nomenklatur untuk kejang dan merupakan serangkaian gerakan otot yang tiba-tiba dan sangat tidak terkendali.

Kondisi ini juga dapat disebabkan oleh berbagai kondisi atau penyakit seperti kejang, epilepsi, demam, dehidrasi dan ketidakseimbangan elektrolit yang disebabkan oleh diare atau muntah, infeksi dan sistem saraf pusat, tumor yang disebabkan oleh DAB di sistem saraf pusat, sehingga menyebabkan kerusakan. Kepala. Masalah kejang masa kanak-kanak telah menjadi penyakit yang berbahaya karena tanda-tanda ini menunjukkan bahwa ada beberapaha hal-hal yang sering kabur, dan yang menderita karena kehilangan tidak dapat berkomunikasi dengan situasi anak mereka. Karena itu, orang tua harus bisa mengidentifikasi tanda-tanda epilepsi ini.

Apa tanda-tanda kejang pada anak-anak? Epilepsi pediatrik tampaknya secara tiba-tiba, gerakan ini tidak dapat dikendalikan, atau ketika kita berpikir itu berhenti, itu juga dapat muncul saat tidur, dan dapat disertai dengan penurunan kesadaran. Ada yang fisik, anak yang menderita epilepsi biasanya menjadi kaku atau mengejang, atau bisa juga menggunakan wajah untuk membuka wajah menjadi biru atau pucat, kerutan, sehingga mengubah perilaku, seperti patah, bahkan tertawa tanpa gejala dan Untuk alasan apa pun.

Penyebab Penyakit Kejang (Epilepsi)

Penyebab epilepsi ini sangat menyakitkan, termasuk:
  • Stress otot
  • Epilepsi dan
  • Panas tinggi
  • Tumor kepala atau otak terluka.

Gejala Penyakit Kejang (Epilepsi)

Anda dapat melihat tanda-tanda atau gejala penyakit kejang-kejang, termasuk:
  • Tanpa sadar, mata menjadi terbalik atau berputar.
  • Kedua kaki dan tangan menjadi kaku dan kemudian menghasilkan kejutan yang kuat hingga 5 menit latihan.
  • Menyadari bahwa itu dapat menyebabkan mual dan muntah pada pasien, pusing masih mengantuk dan tertidur.

Bahaya Penyakit Kejang (Epilepsi)

Epilepsi jenis ini adalah penyakit berbahaya yang dapat menyebabkan penyakit berbahaya dan beberapa faktor yang paling menyakitkan, termasuk:
  • Rasakan ketegangan yang dapat terjadi pada lengan atau kaki dan di satu atau kedua sisi tubuh
  • Anak-anak yang dapat mengalami penyakit syaraf dapat melakukan beberapa gerakan yang sangat tidak wajar.
  • Itu bisa menyebabkan pasien jatuh ke tanah atau lantai.
  • Setelah kejang berakhir, pasien mungkin tidak merasa mengantuk atau bingung.
  • Kejang ini hanya bisa terjadi sekali, atau mungkin terjadi di yang lain.


Lihat Juga :
7 Makanan Penambah Darah

Keyword :
penyakit kejang waktu tidur, obat kejang kejang pada orang dewasa, penyakit kejang kejang pada orang dewasa, cara mengatasi kejang, obat kejang tradisional, penyebab kejang pada anak, penyebab kejang tanpa demam, kejang demam, penyebab kejang pada anak, obat kejang kejang pada orang dewasa, penyebab kejang pada bayi, penyebab kejang tanpa demam, penyebab kejang berulang, obat kejang tradisional, penyebab anak kejang mendadak, kejang demam

Pengertian, Gejala dan Penyebab Penyakit Gula

5:37:00 PM 0
Pengertian, Gejala dan Penyebab Penyakit Gula

Pengertian, Gejala dan Penyebab Penyakit Gula

Pengertian, Gejala dan Penyebab Penyakit Gula

Pengertian Penyakit Gula

Penyakit Gula atau diabetes sering disebut sebagai penyakit glikemik, yang merupakan penyakit metabolik di tubuh di mana jumlah gula dalam darah melebihi batas normal. Diabetes juga umumnya dikenal sebagai orang dengan diabetes atau diabetes, dan juga merupakan kondisi umum yang dapat disebabkan oleh tubuh Anda, tidak memecah glukosa dan juga lebih efektif.

Penyakit gula darah atau diabetes disebabkan oleh tingginya kadar glukosa dalam darah, sehingga penggunaan insulin dalam tubuh tidak efektif. Insulin ini adalah zat yang dapat diproduksi oleh pankreas untuk mengontrol gula darah dan glukosa, menjadikannya sebagai sumber energi. Tetapi makanan yang Anda makan tidak membantu penyakit, karena gula dalam darah tidak dapat diproses menjadi energi yang diserap normal, bahkan jika tingkatnya akan terus meningkat. Dan kejadian ini juga biasa disebut sebagai "hiperglikemia" dan merupakan akumulasi glukosa yang terjadi di dalam darah.

Gejala Penyakit Gula

Gejala dan tanda-tanda diabetes
Gejala umum atau gejala yang bisa dirasakan penderita diabetes adalah:
  • Banyak orang buang air kecil terutama di malam hari
  • Mudah haus, juga banyak minum
  • Mudah lapar, mudah dimakan
  • Mudah merasa lelah dan sering mengantuk
  • Penglihatan kabur
  • Sering merasa pusing, sering merasa mual
  • Koordinasi gerakan anggota tubuh terganggu
  • Berat selalu jatuh
  • Saya sering merasakan kesemutan dan gatal pada tangan dan kaki saya.

Penyebab Penyakit Gula

  • Teh manis
  • Kandungan mengandung zat beracun dan bahan beracun
  • Virus dan bakteri
  • Makanan yang digoreng seperti digoreng
  • Faktor genetik atau genetik
  • Suka makan camilan
  • Nutrisi
  • Tidak bisa tidur.
  • Aktivitas fisik malas
  • Tekanan sering

Lihat Juga :

Keyword : cara pengobatan penyakit gula, penyakit gula kering, ciri" penyakit gula pada wanita, penyakit gula basah, gambar penyakit gula, cara mencegah penyakit gula, penyakit gula darah, ciri ciri penyakit gula pada kaki, pengertian penyakit diabetes, penyebab penyakit diabetes, cara mengobati penyakit diabetes, akibat penyakit diabetes, ciri ciri penyakit diabetes pada wanita, penyebab penyakit diabetes dan cara mengatasinya, gejala penyakit diabetes, gejala penyakit diabetes dan cara pencegahannya

Monday, July 16, 2018

Asuhan Keperawatan Sepsis

12:25:00 AM 0
Asuhan Keperawatan Sepsis
Asuhan Keperawatan Sepsis


ASUHAN KEPERAWATAN
I. PENGKAJIAN
Tujuan :
Untuk memahami secara menyeluruh terhadap respon mediator yang terjadi selama sepsis sehingga membantu dalam pengkajian dan evaluasi respon terhadap terapi. (Morton, Patricia Gonce. et al,2011)

Fator Pencetus:
a. Faktor Pejamu :
1. Usia terlalu muda atau tua
2. Malnutrisi
3. Kelemahan umum
4. Kelemahan kronis
5. Penyakit kronis
6. Penyalahgunaan obat/ alkohol
7. Splenektomi
8. Gagal organ multiple
b. Faktor yang Terkait Terapi :
1. Pengunaan kateter invasif
2. Prosedur pembedahan
3. Akibat trauma atau panas
4. Prosedur diagostik invasif
5. Obat-obatan (antibiotik, agens sitotoksik,steroid)
6. Infeksi Terbuka
7. Diabetes melitus
8. Sirosis
9. Bersalin
(Morton, Patricia Gonce. et al, 2011)
Riwayat:
1. Hipertermia
2. Menggigil
3. Mual dan muntah
4. Diare
5. Gelisah
6. Kekacauan mental
7. Peingkatan dan penurunan tekanan darah
8. Hipotensi (Talbot, Laura A & Marquardt, Mary M., 1997 )

Hasil Pemeriksaan Diagnostik:
1. DPL : SDP biasanya naik dan cepat turun seiring perburukan syok
2. CT Scan : untuk mengidentifikasi tempat potensi terjadinya abses
3. Rangkaian anaisis multiple : hiperglikemia dapat terjadi, diikuti dengan hipoglikema pada tahap akhir
4. Gas Darah Arteri (GDA)
Menunjukkan asidosis metabolik dan hipoksia. Metabolisme anaerobik terjadi dengan hipoksia yang mengakibatkan akumulasi asam laktat.
5. Elektrolit Serum 
Menunjukkan kekurangan cairan dan elektrolit
6. Tes radiologik
Radiografi dada dapat memperlihatkan pneumoni dan proses infeksi pada dada maupun abdomen
7. Pengawasan di Tempat Tidur
Tekanan darah normal atau menurun, awalnya terjadi peningkatan curah jantung (CO) dan indeks jantung (CI), yang berlanjut menjadi penurunan CO dan CI, penurunan LVSW, penurunan SVR, PCWP normal atau menurunan CVP, penurunan pengeluaran urin.
8. Pemeriksaan Laboratorium
Penurunan natrium dalam urin, peningkatan osmolaritas urin, terdapat bateremia, biasanya terdapat organisme gram negatif yang ditunjukkan melalui kultur dara, kulur cairan peritoneal, urin dan sputum dapat memperlihatkan patogen, peningkatan BUN, kreatinin serum, glukosa serum.
9. Kadar Laktat : penurunan kadar laktat dalam serum menujukkan metabolisme anaerob dapat memenuhi kebutuhan energi selular, sedangkan peningkatan kadar menunjukkan perfusi yang tidak adekuat dan metabolisme anaerob untuk memenuhi kebutuhan energi selular.
10. Defisit t basa : peningkatan kadar menunjukkan perfusi yang tidak adekuat dan metabolisme anaerob
11. EKG
Takikardi. (Morton, Patricia Gonce. et al, 2011)

A. PENGKAJIAN FISIK
1. Vital Sign
a. Temperatur atau suhu
Terjadi hipertermia ( >37,5 0C ) atau hipotermia ( <36 0C) sebagai respon inflamasi yang berlebihan dsertai pelepasan mediator vasoaktif.
b. Pulse (denyut nadi)
Terjadi peningkatan denyut nadi ( Takikardi ) lebih dari 90 kali/ menit
c. Respirasi (pernapasan)
Peningkatan frekuensi pernapasan (>20 kali/ menit atau PaCO2 < 32 mmHg) sebagai kompensasi akibat asidosis metabolik.
d. Tekanan darah
Hipotensi
2. Sistem Kulit /Integumen
a. Edema (kulit kemerahan)
b. Kulit hangat, kering (tahap awal)
c. Kulit dingi (syok tahap awal)
d. Kulit berkeringat
3. Psikososial
Perubahan status mental seperti konfusi atau agitasi. (Talbot, Laura A & Marquardt, Mary M., 1997 )

B. MASALAH KEPERAWATAN
1. Kerusakan pertukaran gas b.d Ketidakseimbangan ventilasi perfusi
2. Perubahan perfusi jaringan b.d Curah jantung yang tidak mencukupi
3. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan b.d Respons terhadap septis sakit yang kritis
4. Risiko kerusakan integritas kulit b.d Penurunan perfusi jaringan dan adanya edema.
5. Ansietas b.d Perubahan status kesehatan


C. INTERVENSI 
Menurut Morton, 2011.
No Masalah Keperawatan Kriteria hasil Intervensi
1 Kerusakan pertukaran gas b.d Ketidakseimbangan ventilasi perfusi Oksigenasi/ ventilasi
Kepatenan jalan napas dipelihara
Paru bersih pada saat auskultasi
Gas darah arteri dalam batas normal
Tekanan puncak, rerata, datar dalam batas normal
Tidak ada tanda sindrom distres pernapasan akut (ARDS, acute respiratory distress syndrome) 1. Auskultasi bunyi napas tiap 2-4 jam dan PRN
2. Lakukan penghisapan jalan napas endotrakea jika tepat
3. Hiperoksigenasi dan hiperventilasi sebelum dan setelah setiap kali melakukan penghisapan
4. Pantau oksimetri nadi dan tidal akhir CO2 (ETCO2)
5. Pantau gas darah arteri sesuai yang diindikasikan oleh perubahan parameter non-invasif
6. Pantau tekanan jalan napas setiap 1-2 jam
7. Miring kiri miring kanan setiap 2 jam
8. Pertimbangkan terapi kinetik
9. Lakukan foto dada harian
2 Perubahan perfusi jaringan b.d Curah jantung yang tidak mencukupi Sirkulasi/ perfusi
Tekanan darah, frekuensi jantung, tekanan vena sentral (CVP, central venous pressure), dan tekanan arteri pulmonalis dalam batas normal.
Tahanan vaskular dalam batas normal
Pasokan oksigen > 600 ml O2/m2 dan konsumsi oksigen > 150 ml O2/m2
Laktat serum dalam batas normal 1. Kaji tanda vital setiap 1 jam
2. Kaji tekanan hemodinamik setiap 1 jam jika pasien terpasang kateter arteri pulmonalis
3. Berikan volume intravaskular sesuai program untuk mempertahankan preload
4. Kaji SVR dan tahanan vena tepi (PVR, peripheral venous resistance) setiap 6-12 jam
5. Berikan volume intravaskular dan vasoreseptor sesuai program
6. Pantau curah jantung, Dao2, dan Vo2 setiap 6-12 jam
7. Berikan sel darah merah, agens inotropik positif, infusi koloid sesuai program untuk meningkatkan pengiriman oksigen
8. Pertimbangkan pemantauan pH mukosa lambung sebagai panduan untuk mengetahui perfusi sistemik
9. Pantau laktat serum setiap hari sampai dalam batas normal
3 Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan b.d Respons terhadap septis sakit yang kritis
Nutrisi
Asupan kalori dan gizi memenuhi kebutuhan metabolik per perhitungan (mis, pengeluaran energi basal) 1. Berikan nutrisi parenteral atau enteral dalam 24 jam awitan
2. Konsultasi dengan ahli gizi atau layanan bantuan gizi
3. Pantau asupan lemak
4. Pantau albumin, prealbumin, transferin, kolesterol, trigliserida, glukosa
5 Risiko kerusakan integritas kulit b.d Penurunan perfusi jaringan dan adanya edema
Integritas kulit
Kulit tetap utuh 1. Kaji kulit setiap 4 jam dan setiap kali pasien direposisi
2. Lakukan miring kanan miring kiri setiap 2 jam
3. Pertimbangkan matras pengurang/pereda tekanan
4. Gunakan skala braden untuk mengkaji risiko kerusakan kulit
6 Ansietas b.d Perubahan status kesehatan Psikososial
Pasien menunjukkan penurunan kecemasan 1. Kaji tanda vital selama terapi, diskusi, dan sebagainya
2. Berikan sedatif dengan hati-hati
3. Konsultasi dengan layanan sosial, rohaniawan, dan sebagainya jika mungkin
4. Berikan istirahat dan tidur yang adekuat

Lihat Juga :
10 Pantangan Makanan Peyakit Darah Kental

Keyword :
asuhan keperawatan sepsis pdf, asuhan keperawatan sepsis pada orang dewasa, askep sepsis di icu, askep sepsis di ruang icu pdf, askep syok sepsis, asuhan keperawatan sepsis pada anak, askep teori sepsis, asuhan keperawatan sepsis pada bayi

Asuhan Keperawatan Anemia Pernisiosa Doc.

12:08:00 AM 0
Asuhan Keperawatan Anemia Pernisiosa Doc.
Asuhan Keperawatan Anemia Pernisiosa Doc.

Download Asuhan Keperawatan Anemia Pernisiosa Dibawah Ini

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dewasa ini masalah kesehatan menjadi sorotan di masyarakat dari berbagai kalangan dan profesi. Berbagai penyakit  kini menjadi endemik di masyarakat. Hal ini karena adanya pemajanan terhadap factor pencetus dan karena akses terhadap factor penyebab kian riskan. Keadaan diperburuk dengan kurangnya informasi yang dimiliki oleh masyarakat mengenai penyakit-penyakit yang menjadi endemik.
Adapun penyakit yang sering terjadi di masyarakat tetapi kurang disadari pentingnya untuk mencegah dan mengatasi secara dini adalah anemia. Banyak masyarakat yang kurang menyadari bahwa anemia adalah penyakit yang memiliki kompensasi yang besar terhadap kerusakan metabolisme di dalam tubuh. 
Anemia diklasifikasikan menjadi beberapa bagian. Terdapat anemia yang disebabkan oleh faktor defisiensi zat-zat yang diperlukan dalam metabolisme, anemia karena proses hormone di dalam tubuh, yaitu menstruasi, terdapat pula anemia karena autoimun, dan masih banyak lagi.
Dalam makalah ini akan dibahas mengenai salah satu klasifikasi anemia yaitu anemia pernisiosa. Anemia jenis ini disebabkan karena tubuh mengalami defisiensi vitamin B12, yang sangat penting untuk diketahui mengingat factor penyebab dari anemia jenis ini adalah defisit nitrisi yang kadang diremehkan oleh sebagian besar masyarakat

1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Mengetahui asuhan keperawatan untuk klien dengan Anemia Pernisiosa
1.2.2 Tujuan Khusus
1. Mahasiswa mampu memahami definisi dari Anemia Pernisiosa
2. Mahasiswa mampu memahami etiologi dari Anemia Pernisiosa
3. Mahasiswa mampu memahami Manifestasi klinis dari Anemia Pernisiosa
4. Mahasiswa mampu memahami pemeriksaan diagnostic untuk Anemia Pernisiosa
5. Mahasiswa mampu memahami penatalaksanaan dari Anemia Pernisiosa
6. Mahasiswa mampu memahami komplikasi dari Anemia Pernisiosa
7. Mahasiswa mampu memahami patofisiologi dari Anemia Pernisiosa
8. Mahasiswa mampu memahami WOC dari Anemia Pernisiosa




BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Konsep Dasar Penyakit
2.1.1 Definisi

Anemia pernisiosa adalah salah satu penyakit kronis berupa berkurangnya produksi sel darah merah akibat defisiensi vitamin  B12 dan  asam folat, salah satu fungsi vitamin B12 adalah untuk pembentukan sel darah merah di dalam sum-sum tulang menjadi aktif. (Brunner&Suddart, 2001)
Anemia pernisiosa adalah penurunan sel darah merah yang terjadi ketika tubuh tidak dapat dengan baik menyerap vitamin B12 dari saluran pencernaan. Vitamin B12 diperlukan untuk pengembangan yang tepat dari sel darah merah. (Price &Sylvia, 1995).
Anemia pernisiosa (atau anemia pernisiosa - juga dikenal sebagai anemia Biermer,'s anemia Addison, atau-Biermer anemia Addison) adalah salah satu dari banyak jenis keluarga besar anemia megaloblastik. Hal ini disebabkan oleh hilangnya sel parietal lambung, dan ketidakmampuan berikutnya untuk menyerap vitamin B 12. (Nursing blogspot.com)

2.1.2 Etiologi

Dalam kelompok ini, 10-20 kasus per 100.000 orang terjadi per tahun. Anemia pernisiosa dilaporkan kurang umum pada orang-orang dari latar belakang ras lain, selain Inggris, Irlandia, Skotlandia, dan Skandinavia. Meskipun penyakit ini pernah diyakini langka pada orang Amerika asli dan jarang pada orang kulit hitam, pengamatan terakhir menunjukkan bahwa kejadian itu diremehkan. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi angka kejadian anemia pernisiosa, antara lain:

a. Mortalitas / Morbiditas

Penyakit ini disebut anemia pernisiosa karena fatal sebelum penemuan bahwa itu adalah gangguan gizi. Tampilan megaloblastik sel menyebabkan banyak berspekulasi bahwa itu adalah penyakit neoplastik. Respon pasien terhadap terapi hati menyarankan bahwa kekurangan gizi bertanggung jawab atas gangguan ini. Hal ini menjadi jelas dalam uji klinis sekali vitamin B-12 diisolasi. Saat ini, pasien pada perawatan yang tepat memiliki hidup normal. 
b. Ras
Sedangkan penyakit awalnya diyakini terbatas terutama untuk kulit putih asal Skandinavia dan Celtic, menunjukkan bukti terbaru bahwa itu terjadi di semua ras. 
c. Seks
Sebuah Dominasi perempuan telah dilaporkan di Inggris, Skandinavia, dan di antara orang-orang keturunan Afrika (1,5:1). Namun, data di Amerika Serikat menunjukkan distribusi jenis kelamin yang sama.

d. Umur
Anemia pernisiosa biasanya terjadi pada orang berusia 40-70 tahun. Antara orang kulit putih, usia onset rata-rata adalah 60 tahun, sementara itu terjadi pada usia yang lebih muda pada orang hitam (rata-rata usia 50 tahun). 

Pengikatan vitamin B 12 terganggu oleh faktor intrinsik autoimun gastritis atrofi, di mana autoantibodies diarahkan terhadap sel parietalis, serta terhadap faktor intrinsik sendiri. Bentuk kekurangan vitamin B 12 selain anemia pernisiosa harus dipertimbangkan dalam diagnosis diferensial dari anemia megaloblastik. Infeksi dengan cacing pita latum Diphyllobothrium , mungkin karena parasit kompetisi untuk vitamin B 12.
Gangguan serupa yang melibatkan gangguan penyerapan B12 juga bisa terjadi setelah pengangkatan lambung ( gastrektomi ). Dalam prosedur ini, sel-sel mukosa tidak lagi tersedia, begitu pula yang diperlukan faktor intrinsik . Hal ini mengakibatkan penyerapan GI memadai B 12, dan dapat mengakibatkan sindrom dibedakan dari anemia pernisiosa. Pada gastrektomi pasien harus mengkonsumsi B 12 seperti dalam pengobatan anemia pernisiosa: dosis tinggi baik oral atau B 12 dengan injeksi.Malnutrisi (alkoholik, vegetarian), anemia pernisiosa (penyakit autoimun terhadap sel parietal.Resiko meningkat disertai dengan insufisiensi endokrin poliglandular dan  karsinoma lambung, penyebab lainnya adalah faktor-faktor absorpsi (keadaan setelah gastrektomi.
2.1.3 Patofisiologi
Anemia terjadi akibat gangguan maturasi inti sel akibat gangguan sintesis DNA sel-sel eritroblas. Defisienasi asam folat akan mengganggu sintesis DNA hingga terjadi gangguan maturasi inti sel dengan akibat timbulnya sel-sel megaloblas. Defesiensi vitamin B12 yang berguna dalam reaksi metilasi homosisten menjadi metionin dan reaksi ini berperan dalam mengubah metil THF menjadi DHF yang berperan dalam sintesis DNA dan akan mengganggu maturasi inti sel dengan akibat terjadinya megaloblas.
Anemia pernisiosa disebabkan oleh kegagalan sel parietal lambung untuk menghasilkan cukup vitamin B12. Gangguan lain yang mengganggu penyerapan dan metabolisme vitamin B-12 dapat menghasilkan cobalamin (CBL) defisiensi, dengan pengembangan makrositik anemia dan komplikasi neurologis.
Struktur dasar yang dikenal sebagai vitamin B-12 adalah semata-mata disintesis oleh mikroorganisme, tetapi kebanyakan hewan mampu mengkonversi vitamin B-12 ke dalam 2 bentuk koenzim, adenosylcobalamin dan methylcobalamin. Yang pertama diperlukan untuk konversi-methylmalonic asam L untuk suksinil koenzim A (CoA), dan tindakan terakhir sebagai methyltransferase untuk konversi homocysteine untuk metionin. Ketika kekurangan folat, fungsi sintasa timidin terganggu. Hal ini menyebabkan perubahan megaloblastik pada semua sel dengan cepat membagi karena sintesis DNA berkurang. Dalam prekursor erythroid, macrocytosis dan eritropoiesis efektif terjadi.
Diet CBL diperoleh sebagian besar dari daging dan susu dan diserap dalam serangkaian langkah, yang memerlukan pelepasan proteolitik dari makanan dan mengikat protein lambung. Selanjutnya, pengakuan dari kompleks IF-CBL oleh reseptor ileum khusus harus terjadi karena transportasi ke dalam sirkulasi portal untuk terikat oleh transcobalamin II (TC II), yang berfungsi sebagai transporter plasma.
Transcobalamin (TC) adalah terdegradasi dalam sebuah lisozim, dan CBL dilepaskan ke sitoplasma. Pengurangan enzim-dimediasi kobalt terjadi dengan baik untuk membentuk methylcobalamin atau adenosylation mitokondria untuk membentuk adenosylcobalamin. Cacat dari langkah-langkah menghasilkan manifestasi dari disfungsi CBL. Sebagian besar cacat menjadi nyata pada masa bayi dan anak usia dini dan mengakibatkan gangguan perkembangan, keterbelakangan mental, dan anemia makrositik.
Anemia pernisiosa mungkin adalah gangguan autoimun dengan kecenderungan genetik. Anemia pernisiosa lebih umum daripada yang diharapkan dalam keluarga pasien dengan anemia pernisiosa, dan penyakit yang berhubungan dengan antigen leukosit manusia (HLA) tipe A2, A3, dan B7 dan tipe A golongan darah.
Antibodi sel Antiparietal terjadi pada 90% pasien dengan anemia pernisiosa, tetapi hanya 5% dari orang dewasa yang sehat. Demikian pula, mengikat dan menghalangi antibody jika ditemukan pada kebanyakan pasien dengan anemia pernisiosa. Sebuah asosiasi yang lebih besar daripada yang diantisipasi ada antara anemia pernisiosa dan penyakit autoimun lainnya, yang meliputi gangguan tiroid, diabetes mellitus tipe I, ulcerative colitis, penyakit Addison, infertilitas, dan agammaglobulinemia diperoleh. Hubungan antara anemia pernisiosa dan Helicobacter pylori infeksi telah didalilkan namun tidak jelas terbukti.
Kekurangan CBL bisa dihasilkan dari kekurangan makanan vitamin B-12; gangguan pada perut, usus kecil, dan pankreas, infeksi tertentu, dan kelainan transportasi, metabolisme, dan pemanfaatan. Kekurangan dapat diamati pada vegetarian ketat. Bayi ASI dari ibu vegetarian juga terpengaruh. Terkena dampak parah bayi dari ibu vegetarian yang tidak memiliki kekurangan terbuka CBL telah dilaporkan. Daging dan susu merupakan sumber utama CBL diet. Karena tubuh menyimpan CBL yang biasanya melebihi 1000 mcg dan kebutuhan sehari-hari adalah sekitar 1 mcg, kepatuhan yang ketat untuk diet vegetarian selama lebih dari 5 tahun biasanya dibutuhkan untuk menghasilkan temuan kekurangan CBL. Cobalamin (CBL) dibebaskan dari daging di lingkungan asam lambung di mana ia mengikat faktor R dalam persaingan dengan faktor intrinsik (IF). CBL dibebaskan dari faktor R dalam duodenum oleh pencernaan proteolitik faktor R oleh enzim pankreas. CBL kompleks transit IF-ke ileum mana ia terikat pada reseptor ileum. Jika CBL memasuki sel serap ileum, dan CBL dilepaskan dan memasuki plasma. Dalam plasma, CBL terikat untuk transcobalamin II (TC II), yang memberikan kompleks untuk sel nonintestinal.
Pada orang dewasa, anemia pernisiosa dikaitkan dengan atrofi lambung parah dan achlorhydria, yang ireversibel. Kekurangan zat besi yg hidup bersama adalah umum karena achlorhydria mencegah solubilisasi besi makanan dari bahan pangan. Fenomena autoimmune dan penyakit tiroid sering diamati. Pasien dengan anemia pernisiosa memiliki 2 - untuk insiden meningkat 3 kali lipat dari karsinoma lambung. Penyebab kekurangan CBL: 
a. Asupan makanan yang tidak memadai (yaitu, diet vegetarian)
b. Atrofi atau hilangnya mukosa lambung (misalnya, anemia pernisiosa, gastrektomi,       konsumsi bahan kaustik, hypochlorhydria, histamin [H2] 2 blocker)
c. Proteolitik yang tidak memadai dari CBL diet
d. Pankreas tidak mencukupi protease (misalnya, pankreatitis kronis, sindrom      Zollinger-Ellison)
e. Bakteri berlebih pada usus (misalnya loop, buta, diverticula)
f. Gangguan mukosa ileum (misalnya, reseksi, ileitis, sariawan, limfoma, amyloidosis, reseptor IF-Kabel absen, Imerslünd-Grasbeck sindrom, sindrom     Zollinger-Ellison, TCII kekurangan, penggunaan obat-obatan tertentu)
g. Gangguan transportasi plasma cobalamin (misalnya, defisiensi TCII, R             kekurangan bahan pengikat)
h. Disfungsional penyerapan dan penggunaan cobalamin oleh sel (misalnya, cacat pada deoxyadenosylcobalamin selular [AdoCbl] dan methylcobalamin [MeCbl] sintesis).
Anemia pernisiosa adalah salah satu penyakit kronis berupa berkurangnya produksi sel darah merah akibat defisiensi vitamin B12 dan asam folat, Salah satu fungsi vitamin B12 adalah untuk pembentukan sel darah merah di dalam sum-sum tulang menjadi aktif. Akibat defisiensi vitamin B12 dapat menyebabkan terganggunya sintesa DNA dan RNA. Terganggunya sintesa DNA akan menyebabkan anemia di sum-sum tulang dalam bentuk anemia makrositik dan di dalam darah dalam bentuk anemia megaloblastik. Sedangkan terganggunya sintesa RNA akan menyebabkan gangguan sistem saraf. Defisiensi absorbsi vitamin B12 dalam tubuh terjadi oleh karena defisiensi absorbsi vitamin B12 di ileum sehingga menyebabkan gangguan penyimpanan vitamin B12 di dalam hati dan sum-sum tulang. Defisiensi absorbsi vitamin B12 di ileum dapat disebabkan oleh karena kekurangan faktor intrinsik akibat defisiensi faktor intrinsik kongenital,gastrektomi total, gastrektomi parsial, lesi di usus halus dan reseksilleum. Faktor lain yang mempengaruhi defisiensi absorbsi vitamin B12 adalah defisiensi diet vitamin B12. defesiensi asam folat, adanya cacing pita diphytobatrium tatum) di usus halus dan pemakaian obat-obat antagonis terhadap purin dan pirimidin. Gambaran klinis secara umum pasien pucat, mudah lelah, kehilangan berat badan, gangguan sensasi gerak dan pati rasa dari alat gerak, sedangkan gambaran klinis di rongga mulut berupa glositis yang ditandai lidah berwarna merah terang dan permukaan lidah licin.
Jadi, defisiensi B12, dapat terjadi pada berbagai bentuk, gangguan ini jarang terjadi apabila asupan tidak adekuat, namun dapat terjadi pada vegetarian yang tidak makan sama sekali. Gangguan traktus gastrointestinal lebih sering terjadi. Abnormalitas yang terjadi pada mukosa gaster; dinding lambung mengalami atrofi dan tidak mampu mensekresi faktor intrinsik. Za tersebut biasanya mengikat vitamin B12 dari diet dan biasanya mengalir bersama ke ileum, dimana vitamin tersebut diabsorpsi.

2.1.4 Faktor Predisposisi
Faktor predisposisi meliputi: 
a. Riwayat keluarga penyakit
b. Sejarah gangguan endokrin autoimun, termasuk:
a. Penyakit Addison
b. Tiroiditis kronis
c. Penyakit Graves
d. Hipoparatiroidisme
e. Hypopituitarism
f. Myasthenia gravis
g. Amenore sekunder
h. Diabetes tipe 1
i. Disfungsi testis
j. Vitiligo
k. Skandinavia atau Eropa Utara keturunan

2.1.5 Manifestasi Klinis

Permulaan anemia pernisiosa biasanya adalah berbahaya dan samar-samar. Tiga serangkai klasik kelemahan, lidah sakit, dan parestesia mungkin ditimbulkan tetapi biasanya tidak kompleks gejala kepala. Biasanya, perhatian medis dicari karena gejala sugestif gangguan jantung, ginjal, genitourinary, gastrointestinal, infeksi, mental, atau neurologis dan pasien ditemukan anemia dengan indeks selular makrositik.
Temuan umum: Berat badan antara 10-15 pon terjadi pada sekitar 50% dari pasien dan mungkin disebabkan anoreksia, yang diamati pada kebanyakan pasien. Demam kelas rendah terjadi pada sepertiga pasien yang baru didiagnosa dan segera menghilang dengan pengobatan. 
Anemia: Anemia sering ditoleransi pada anemia pernisiosa, dan banyak pasien yang berjalan dengan tingkat hematokrit pada pertengahan remaja. Namun, output jantung biasanya meningkat dengan hematocrits kurang dari 20%, dan mempercepat denyut jantung. Gagal jantung kongestif dan insufisiensi koroner dapat terjadi, sebagian besar terutama pada pasien dengan penyakit jantung yang telah ada sebelumnya.
Temuan Gastrointestinal: Sekitar 50% dari pasien memiliki lidah yang halus dengan hilangnya papila. Hal ini biasanya ditandai sepanjang tepi lidah. Lidah dapat menjadi merah menyakitkan dan berdaging. Kadang-kadang, bercak merah yang diamati di tepi dorsum lidah. Pasien dapat melaporkan terbakar atau rasa sakit, sebagian besar terutama pada salah satu anterior sepertiga dari lidah. Gejala ini mungkin terkait dengan perubahan rasa dan kehilangan nafsu makan.
Pasien dapat melaporkan sembelit salah satu atau beberapa memiliki semipadat buang air besar setiap hari. Ini telah dikaitkan dengan perubahan megaloblastik dari sel-sel mukosa usus.
Gejala gastrointestinal nonspesifik tidak biasa dan termasuk anoreksia, mual, muntah, mulas, pyrosis, perut kembung, dan rasa kepenuhan. Jarang, pasien datang dengan nyeri perut yang parah terkait dengan kekakuan abdomen, hal ini telah dikaitkan dengan patologi sumsum tulang belakang.
Sistem saraf: gejala neurologis dapat diperoleh pada kebanyakan pasien dengan anemia pernisiosa, dan gejala yang paling umum adalah parestesia, kelemahan, kecanggungan, dan kiprah goyah. Gejala-gejala neurologis adalah karena myelin degenerasi dan hilangnya serabut saraf dalam kolom dorsal dan lateral dari sumsum tulang belakang dan korteks serebral.
Sistem Perkemihan: retensi urin dan gangguan berkemih dapat terjadi karena kerusakan sumsum tulang belakang. Hal ini dapat mempengaruhi pasien untuk infeksi saluran kemih. Muskuloskeletal: parestesia pada ekstremitas, kesulitan untuk menjaga keseimbangan karena kerusakan sumsum tulang. 


2.1.6 Pemeriksaan

a. Tes Serologi :
1. Jumlah darah lengkap (JDL): Hemoglobin dan hematokrit menurun
2. Jumlah eritrosit: menurun (AP), menurun berat (aplastik): MCV (volume korpuskular rerata) dan MCH (hemoglobin korpuskular rerata) menurun dan mikrositik dengan eritrosit hipokromik (DB), peningkatan (AP). Pansitopenia (aplastik)
3. Jumlah retikulosit: bervariasi. Mis. Menurun (AP), meningkat (respon sumsum tulang terhadap kehilangan  darah/ hemolisis)
4. Pewarnaan SDM: mendeteksi perubahan warna dan bentuk (dapat mengindikasikan tipe khusus anemia)
5. LED: peningkatan menunjukkan adanya reaksi inflamasi, mis. Peningkatan kerusakan SDM atau penyakit malignasi
6. Masa hidup SDM: berguna dalam membedakan diagnose anemia, mis. Pada tipe anemia tertentu, ADM mempunyai waktu hidup lebih pendek
7. Tes kerapuhan eritrosit; menurun (BD)
8. SDP: jumlah sel total sama dengan SDM (diferensial) mungkin meningkat        (hemolitik) atau menurun (aplastik)
9. Jumlah trombosit: menurun (aplastik); meningkat (DB): normal atau tinggi (hemolitik)
10. Hemoglobin elektroforesis: mengidentifikasi tipe struktur hemoglobin
11. Bilirubin serum (tak terkonjugasi): meningkat (AP, hemolitik)
12. Folat serum dan vitamin B12: membantu mendiagnosa anemia sehubungan dengan defisiensi masukkan/ absorpsi
13. Besi serum: tak ada (BD)
14. Feritin serum: menurun (DB)
15. Masa perdarahan; memenjang (aplastik)
16. LDH serum: mungkin meningkat (AP).

b. Lain-Lain :

1. Analisa gaster: penurunan sekresi dengan peningkatan pH dan tak adanya asam hidroklorik bebas (AP)
2. Aspirasi sumsum tulang/ pemeriksaan biopsy: sel mungkintampak berubah dalam jumlah, ukuran, dan bentuk, membentuk membedakan tipe anemia, mis. Peningkatan megaloblas (AP), lemak sumsum dengan penurunan sel darah (aplatik)
3. Pemeriksaan endoskopik dan radiografik: memeriksa sisi perdarahan: perdarahan GI

2.1.7 Penatalaksanaan

Suntikan vitamin B12 bulanan diresepkan untuk memperbaiki kekurangan vitamin B12. Terapi ini memperlakukan anemia dan dapat memperbaiki komplikasi neurologis jika diambil cukup dini. Pada orang dengan kekurangan parah, suntikan diberikan lebih sering pada awalnya.
Beberapa dokter menyarankan bahwa pasien tua dengan atrofi lambung mengkonsumsi suplemen vitamin B12 melalui mulut di samping suntikan bulanan. Ada juga sediaan vitamin B12 yang dapat diberikan melalui hidung. Bagi sebagian orang, mengkonsumsi tablet vitamin B12 melalui mulut dalam dosis sangat tinggi dapat menjadi pengobatan yang efektif. 

2.2 Konsep Asuhan Keperawatan
2.2.1 Pengkajian

Pengkajian pasien dengan anemia (Doenges, 1999) meliputi :
1. Aktivitas / stirahat
Gejala : keletihan, kelemahan, malaise umum. Kehilangan produktivitas ; penurunan semangat untuk bekerja. Toleransi terhadap latihan rendah. Kebutuhan untuk tidur dan istirahat lebih banyak.
Tanda : takikardia/ takipnae ; dispnea pada waktu bekerja atau istirahat. Letargi, menarik diri, apatis, lesu, dan kurang tertarik pada sekitarnya. Kelemahan otot, dan penurunan kekuatan. Ataksia, tubuh tidak tegak. Bahu  menurun, postur  lunglai, berjalan lambat, dan tanda-tanda lain yang menunujukkan keletihan.
2. Sirkulasi
Gejala : riwayat kehilangan darah kronik, misalnya perdarahan GI kronis, menstruasi berat , angina, CHF (akibat kerja jantung berlebihan). Riwayat endokarditis infektif kronis. Palpitasi (takikardia kompensasi).
Tanda : TD : peningkatan sistolik dengan diastolik stabil dan tekanan nadi melebar, hipotensi postural. Ekstremitas (warna) : Pucat pada kulit dan membrane mukosa (konjuntiva, mulut, faring, bibir) dan dasar kuku. (catatan: pada pasien kulit hitam, pucat dapat tampak sebagai keabu-abuan), pucat (aplastik) atau kuning lemon terang. Sklera : biru atau putih seperti mutiara. Pengisian kapiler melambat (penurunan aliran darah ke kapiler dan vasokontriksi kompensasi) kuku : mudah patah, berbentuk seperti sendok (koilonikia). Rambut : kering, mudah putus, menipis,tumbuh uban secara premature.
3. Integritas ego
Gejala : keyakinanan agama/budaya mempengaruhi pilihan pengobatan, misalnya penolakan transfuse darah.
Tanda :depresi
4. Eliminasi
Gejala : riwayat pielonefritis, gagal ginjal. Flatulen, sindrom malabsorpsi (DB). Hematemesis, feses dengan darah segar, melena. Diare atau konstipasi. Penurunan haluaran urine.
Tanda :distensi abdomen
5. Makanan/cairan
Gejala : penurunan masukan diet, masukan diet protein hewani rendah/masukan produk sereal tinggi. Nyeri mulut atau lidah, kesulitan menelan (ulkus pada faring). Mual/muntah, dyspepsia, anoreksia. Adanya penurunan berat badan. Tidak pernah puas mengunyah atau peka terhadap es, kotoran, tepung jagung, dan sebagainya.
Tanda : lidah tampak merah daging/halus (defisiensi asam folat dan vitamin B12). Membrane mukosa kering, pucat. Turgor kulit : buruk, kering, tampak kisut/hilang elastisitas. Stomatitis dan glositis (status defisiensi). Bibir : selitis, misalnya inflamasi bibir dengan sudut mulut pecah
6. Neurosensori
Gejala : sakit kepala, berdenyut, pusing, vertigo, tinnitus, ketidak mampuan berkonsentrasi. Insomnia, penurunan penglihatan, dan bayangan pada mata. Kelemahan, keseimbangan buruk, kaki goyah ; parestesia tangan/kaki (AP) ; klaudikasi.Sensasi manjadi dingin.
Tanda : peka rangsang, gelisah, depresi cenderung tidur, apatis. Mental : tak mampu berespons, lambat dan dangkal. Oftalmik : hemoragis retina (aplastik). Epitaksis : perdarahan dari lubang-lubang (aplastik). Gangguan koordinasi, ataksia, penurunan rasa getar, dan posisi, tanda Romberg positif, paralysis
7. Nyeri/kenyamanan
Gejala :nyeri abdomen samara : sakit kepala
8. Pernapasan
Gejala : riwayat TB, abses paru. Napas pendek pada istirahat dan aktivitas.
Tanda: takipnea,ortopnea dan dispnea
9. Keamanan
Gejala : riwayat pekerjaan terpajan terhadap bahan kimia,. Riwayat terpajan pada radiasi; baik terhadap pengobatan atau kecelekaan. Riwayat kanker, terapi kanker. Tidak toleran terhadap dingin dan panas. Transfusi darah sebelumnya. Gangguan penglihatan, penyembuhan       luka buruk,sering infeksi.
Tanda : demam rendah, menggigil, berkeringat malam, limfadenopati umum. Ptekie dan ekimosis (aplastik)
10. Seksualitas
Gejala : perubahan aliran menstruasi, misalnya menoragia atau amenore. Hilang libido (pria dan wanita). Impoten.
Tanda :serviks dan dinding vagina pucat.

2.2.2 Diagnosa Keperawatan

1. Kurang pengetahuan (kebutuhan belajar) b.d kondisi prognosis, dan kebutuhan pengobatan d.d pasien selalu bertanya tentang penyakitnya
2. Intoleransi aktivitas b.d ketidakseimbangan antara suplai oksigen (pengiriman) dan kebutuhan d.d kelemahan dan kelelahan
3. Resiko tinggi infeksi b.d pertahanan sekunder tidak adekuat
4. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d kegagalan untuk mencerna atau ketidakmampuan     untuk makanan/absorpsi nutrient d.d BB menurun
5. Perubahan perfusi jaringan b.d penurunan komponen seluler yang diperlukan untuk pengiriman oksigen/ nutrien ke sel d.d kulit pucat, membran mucosa kering

2.2.3 Intervensi

No Dx TUJUAN DAN KRITERIA HASIL INTERVENSI RASIONAL
1 Setelah diberikan asuhan keperawatan selama (...x...)jam diharapkan pasien dapat menunjukan perfusi yang adekuat dengan kriteria hasil :
Tanda vital dalam batas normal
Membran mukosa warna merah muda
haluaran urin adekuat a.       kaji TTV, kaji pengisian kapiler, warna kulit/ membrane mukosa, dasar kuku
b.      Selidiki keluhan nyeri dada, palpitasi
c.       Berikan oksigen tambahan sesuai indikasi a.       Memberikan informasi tentang derajat/ keadekuatan perfusi jaringan dan membantu menentukan kebutuhan intervensi
b.      Iskemia seluler mempengaruhi jaringan miokardial/ potensial resiko infark
c.       Memaksimalkan transport oksigen ke jaringan
2 Setelah diberikan asuhan keperawatan selama (...x...)jam diharapkan perubahan pola hidup untuk meningkatkan atau mempertahankan BB yang sesuai, dengan kriteria hasil :
Menunjukkan penurunan tanda fisiologi intoleransi, mis. Nadi, pernapasan, dan TD masih dalam rentang normal pasien.

a.       Observasi dan catat masukan makanan pasien
b.      Berikan mkanan sedikit dan frekuensi sering dan/atau makan diantara waktu makan
c.       Berikan dan bantu oral higiene yang baik : sebelum dan sesudah makan, gunakan sikat gigi halus untuk penyikatan yang lembut. Berikan pencuci mulut yang diencerkan bila mukosa oral luka.
d.      Kolaborasi dengan ahli gizi a.       Mengawasi masukan kalori atau kualitas kekurangan konsumsi makanan.
b.      Makan sedikit dapat menurunkankelemahan dsn meningkatkan pemasukan juga mencegah
c.       Meningkatkan nafsu makan dan pemasukan oral. Menurunkan pertumbuhan bakteri, meminimalkan kemungkinan infeksi. Teknik perawatan mulut khusus mungkin di perlukan bila jaringan rapuh/luka/perdarahan dan nyeri berat.
d.      Membantu dalam membuat rencana diet untuk memenuhi kebutuhan individual
3 Setelah diberikan asuhan keperawatan selama (...x...)jam diharapkan terjadinya infeksi dapat dicegah, dengan kriteria hasil :
TD : normal
suara nafas bersih
leukosit dalam batas normal
tidak terjadi nyeri pada tulang panjang. a.       Kaji adanya tanda dan gejala infeksi
b.      Gunakan teknik asepsis mengganti balutan
c.       Perbaiki asupan nutrisi dan cairan yang adekuat a.       Stres fisiologis akibat infeksi sering mencetuskan terjadinya krisis
b.      Teknik aseptif dapat mengurangi pemasukkan mikroorganisme ke daerah yang terluka.
c.       Nutrisi optimal dan keseimbangan cairan akan menguatkan integritas jaringan.
4 Setelah diberikan asuhan keperawatan selama (...x...)jam diharapkan klien dapat melakukan aktivitas seperti biasanya dengan kriteria hasil :
TTV dalam batas normal
Klien dapat melakukan aktivitas sendiri
Kelemahan otot berkurang a.       Kaji kemampuan pasien untuk melakukan kegiatan normal. Catat laporan kelelahan , keletihan, dan kesulitan menyelesaikan tugas
b.      Kaji kehilangan/ gangguan keseimbangan gaya jalan, kelemahan otot a.       Mempengaruhi pilihan intervensi/ bantuan
b.      Menunjukkan perubahan neurologi karena defisiensi vitamin B12 mempengaruhi keamanan pasien/ resiko cedera
5 Setelah diberikan asuhan keperawatan selama (...x...)jam diharapkan klien menyatakan pemahaman proses penyakit, diagnotik, dan rencana pengobatan, dengan kriteria hasil :
Klien dapat mengidentifikasi factor penyebab,melakukan tindakan yang perlu/perubahan pola hidup. 
a.       Berikan informasi tentang anemia spesfik. Diskusikan kenyataan bahwa terapi tergantung pada tipe dan beratnya anemia
b.      Tinjau tujuan dan persiapan untuk pemeriksaan diagnotik
c.       Tinjau perubahan diet yang di perlukan untuk memenuhi kebutuhan diet khusus
d.      Dorong untuk menghentikan merokok a.       Memberikan dasar pengetahuan sehingga pasien dapat membuat pilihan yang tepat. Menurunkan anseitas dan dapat meningkatkan kerjasama dalam program terapi.
b.      Anseitas/akut tentang ketidaktahuan meningkatkan tingkat stres,yang selanjutnya meningkatkan beban jantung. Pengetahuan tentang apa yang diperkirakan menurunkan ansietas.
c.       Daging merah, hati, kuning telur, sayuran berdaun hijau,biji bersekam dan buah yang di keringkan adalah sumberbesi. Sayuran hijau, hati, dan buah asam adalah sumber asam folat dan vitamin C (meningkatkan absorsi besi)
d.      Menurunkan ketersediaan oksigen dan menyebabkan vasokontriksi

2.2.4 Evaluasi

1. Tanda vital dalam batas normal, membran mukosa warna merah muda, haluaran urin adekuat
2. Menunjukkan penurunan tanda fisiologi intoleransi, mis. Nadi, pernapasan, dan TD masih dalam rentang normal pasien
3. TD normal, suara nafas bersih, leukosit dalam batas normal, tidak terjadi nyeri pada tulang panjang
4. TTV dalam batas normal, klien dapat melakukan aktivitas sendiri, kelemahan otot berkurang
5. Klien dapat mengidentifikasi factor penyebab,melakukan tindakan yang perlu/perubahan pola hidup. 



BAB 3
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Anemia pernisiosa adalah salah satu penyakit kronis berupa berkurangnya produksi sel darah merah akibat defisiensi vitamin  B12 dan  asam folat, Salah satu fungsi vitamin B12 adalah untuk pembentukan sel darah merah di dalam sum-sum tulang menjadi aktif. (Brunner&Suddart, 2001)

3.2 Saran

Sebagai seorang perawat, sudah menjadi kewajiban untuk memberikan tindakan perawatan dalam asuhan keperawatan yang diarahkan kepada pembentukan tingkat kenyamanan pasien, manajemen rasa sakit dan keamanan. Perawat harus mampu mamahami faktor psikologis dan emosional yang berhubungan dengan diagnosa penyakit, dan perawat juga harus terus mendukung pasien dan keluarga dalam menjalani proses penyakitnya


DAFTAR PUSTAKA
Brunner & Suddart. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah; editor 
Suzanne C. Smeltzer,
Doenges, Marilynn E. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan: Pedoman Untuk 
Perencanaan Dan Pendokumentasiaan Perawatan Pasien. EGC: Jakarta
Engram, Barbara. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan Medikal Bedah Volume 2. EGC: Jakarta
Price, Sylvia A. 2006. Patofisisologi: Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Volume 1. EGC: Jakarta

Lihat Juga :
7 Makanan Penderita Kanker Rahim
17 Makanan Batuk Rejan

Keyword :
askep anemia pdf, askep anemia 2017, askep anemia nanda nic noc, askep anemia 2010, jurnal askep anemia, askep anemia gravis, askep anemia gravis pdf, askep anemia nanda nic noc pdf, Asuhan Keperawatan Anemia Pernisiosa Doc., Asuhan Keperawatan Anemia Pernisiosa Doc.